Jumat, 28 Desember 2012

Usaha Kita : Penulis : Bayu Satrio P (09220306)



M. RIJAL SUKSES DIBIDANG BISNIS PULSA

Mungkin ini adalah salah satu kisah sukses dari pelaku bisnis pulsa. Bisa dibilang bisnis jualan pulsa memang sedang menjamur.M. Rijal  Seorang warga asli Pasuruan, yang  sukses menjalankan bisnis dealer Pulsa .

Dia memulai usahanya sekitar 3 tahun yang lalu dengan modal yang jumlahnya pas-pasan. Dan usaha ini sebenarnya hanya iseng iseng saja mengingat dia hanya lulusan SMA.  Awalya usaha ini berawal dari ajakan seorang teman,namun dia menolak untuk gabung dengan temannya. namun tanpa sepengetahuan temannya dia mulai berpikir untuk usaha yang sama dengan temannya.  Usaha pulsa yang dijual tersebut berbagai jenis kartu (ALL OPERATOR), sehingga memudahkan pelanggan untuk membeli tanpa bingung.

Awalnya bisnis pulsa ini tak begitu meyakinkan, dilihat dari sebulan saja hanya beberapa saja yang membeli. Dia membuat program bagaimana agar usahanya laku. Tentunya dengan utang piutang(nge-bon) dengan yang membeli. Yang ne bon tentunya untuk kalangan teman-temannya,tapi dari situlah usahanya mulai terlihat.berawal dari temannya,teman teman yang lain juga ikut membeli. Biasanya jika mau bayar nunggu gajian atau jika memang ada uang langsung bayar di rumahnya.



Usaha Kita : Penulis : Bayu Satrio P (09220306)


TAHUN BARU DATANG,REJEKI BAGI PENJUAL TEROMPET

Tahun Baru adalah dimana pergantian tahun yang pasti dirayakan oleh semua Manusia di Dunia ini. Beragam acara yang dilakukan untuk menyambut pergantian Tahun dengan mengadakan sesuatu yang ramai. Entah itu berkumpul dengan keluarga, ke puncak bersama teman-teman atau untuk instropeksi diri.

Di balik adanya Tahun baru ini, tentunya ada juga hal untuk memperoleh keuntungan dari perayaan ini. Terompet ???? yaaa...benar sekali. Terompet ini adalah salah satu yang tentunya sebagai pelengkap dalam acara tahun Baru. Pada pukul 00.00,terompet,kembang api pasti akan mennghiasi suasana Tahun Baru.  
Salah satunya adalah Bapak Sentot yang selalu mengambil bisnis terompet setiap akhir tahun.  Beliau membuat terompet sendiri 2 bulan sebelum akhir penutupan tahun. Harga terompet pun beraneka ragam sesuai dengan desain dan motif terompet itu sendiri. Mulai dari harga 7 ribu hingga 100 ribu. Ramai – ramainya pembeli bisasanya H-2 sampai menjelang tengah malam. Mulai dari anak-anak hingga bapak bapak membeli terompet.
Gimana ni bagi para blogers yang akan menyambut tahun baru ?? jangan lupa untuk membeli terompet yaa..untuk menambah serunya penutupan akhir tahun.

Usaha Kita : Penulis : Akbar Fahmi Leo Listyanta (09220324)


Green Ice Cream

Seiring dengan berjalannya waktu es krim merupakan makanan yang sangat trend dan tidak tergilas oleh waktu. Beberapa bukti yang menguatkan adalah dengan adanya gerai-gerai es krim ternama yang masih eksis sampai sekarang bahkan berusia sampai puluhan tahun belum lagi munculnya gerai-gerai es krim baru yang semuanya boleh dibilang berkonsep cafe dan semi cafe, tentunya dengan harga jual yang bersahabat, orang-orang dapat menikmatinya.
Perkembangan bisnis es krim di Indonesia menjadi bagian penting yang sangat harus diperhatikan oleh seorang pelaku usaha atau produsen guna memenuhi kebutuhan konsumennya. Hanya dalam waktu yang relatif singkat berbagai macam es krim muncul dan menawarkan berbagai produknya yang unik di pasar. Es krim tergolong salah satu produksi yang menarik, mudah, dan tergolong sedikit, dengan bahan dasar susu perah. Es krim merupakan salah satu minuman yang sangat digemari masyarakat Indonesia tidak terkecuali masyarakat Malang. Selain rasanya yang enak dan lezat, minuman yang mempunyai aroma khas ini mengandung nilai gizi yang lebih tinggi dari minuman yang lain, apalagi bahan dasarnya adalah susu perah murni. Bahan yang mudah didapat dan cara pembuatan yang mudah dilakukan, merupakan keuntungan dalam memberdayakan usaha ini.
Dari pemantauan saya di Desa Wiyurejo, susu perah merupakan salah satu produk yang melimpah ruah di Desa Wiyurejo karena sekitar 90% warga Wiyurejo bermata pencaharian sebagai peternak sapi perah. Dalam sehari saja warga Desa Wiyurejo mampu menghasilkan susu perah sekitar 75.000liter/hari. Oleh karena itu, Pak Suyanto membuat es krim dengan bahan dasar susu perah dan dibantu dengan Karang Taruna di Desa Wiyurejo dalam fasilitas penyediaan baahan baku. Hasil es krim ini akan lebih nikmat dan bernilai gizi tinggi karena susu yang digunakan sebagai bahan baku adalah hasil perahan secara langsung dari sapinya.
Dalam usaha ini, Pak Suyanto memakai bahan dasar susu perah sortiran, es krim dengan bahan dasar susu perah sortiran sering dianggap es krim yang tidak berkualitas. Tapi dengan cara pembuatan, pengemasan, dan pemasaran yang unik, es krim ini dapat laris manis diserbu oleh para pembeli. Es krim bisa menjadi bahan pertimbangan dalam memulai sebuah bisnis yaitu, selain mudah dalam hal produksi dan bahan bakunya, modal pembuatanya juga relatif rendah. Dalam usaha faktor utama yang perlu di perhatikan adalah bagaimana mempunyai mutu pruduk tinggi dengan harga yang terjangkau.

Dengan mempertimbangkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka Pak Suyanto memiliki ide bisnis untuk membuka gerai es krim dengan nama “Green Ice Cream”. “Green Ice Cream” ini hadir dengan harga jual yang dapat dijangkau oleh semua golongan. Selain itu “Green Ice Cream” hadir dengan aneka rasa, yang tentunya sangat diminati dan bisa juga dijadikan sebagai oleh-oleh keluarga.

Kamis, 27 Desember 2012

usaha kita : Penulis : Nur Mufidha Muliana (092203014)

GUÉKU, KAOS BERMUTU DARI KOTA BATU
Kota wisata Batu merupakan salah satu kota dengan perkembangan sektor pariwisata tercepat di kawasan Jawa Timur. Pembangunan yang terus dilakukan secara otomatis menawarkan peluang bisnis menguntungkan bagi sejumlah pihak, contohnya pemuda bernama Arman (30) ini. Pada awalnya bisnis Arman bergerak di bidang jasa sablon dan konveksi. Seiring berkembangnya kota wisata batu menginspirasinya untuk mengikuti peluang bisnis yang tersedia. Pesatnya perkembangan wisata di kota Batu serta keinginan untuk terlibat meningkatkan pariwisata di kota Batu, maka sekitar pada awal tahun 2009 lah ia memulai mengembangkan usaha kaos dengan nama “GuéKU”, originale kaos batu.
GUéKU sudah sangat terkenal di kalangan anak muda sekitaran Kota Malang dan Batu. Bahkan pelanggan sengaja memesan kaos di GUéKU karena kualitas yang terjaga. “di sini enak mbak, murah tapi kualitasnya bagus”, ujar Hakim (20) mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Malang. Kaos produksi GUéKU mampu menembus pasar nasional. Bahkan beberapa otlet di Bali pun memesan kaos produksinya untuk di jual lagi. GUéKU semakin terkenal dengan seiring waktu dan memberi pilihan baru untuk oleh-oleh khas Kota Wisata Batu.
Pengambilan nama GUéKU bermakna bahasa jawa, bahasa wong mbatu “wé’ku” yang berarti “punyaku” dan ada arti kepanjangannya adalah “gubuk elek ku”, dengan filosofi awal perjalanannya tempat kerja mereka yang hanya berupa gubuk jelek dan sekarang sudah menjadi lebih baik. Konsep dari nama GUéKU sendiri tidak jauh dari inspirasi perjalanan kota Batu yang mulai dari kecamatan Batu, kota administratif Batu , kota Batu dan sekarang dengan label baru “Kota Wisata Batu”, jadi GUéKU pun merupakan progress dari sebuah perjalanan yang semakin maju, berkembang dan positif seperti adanya kota wisata Batu sekarang ini.
Omset Arman dan kawan-kawan bisa dibilang menggiurkan. Jutaan rupiah masuk tiap bulannya. Ia berharap usaha ini akan terus berkembang tanpa mengenal waktu.
 Menariknya, segmentasi GUéKU ini tidak hanya untuk kalangan muda. untuk anak-anak pun sengaja dipilih warna-warna cerah dan gambar yang menarik demi kepuasan pelanggan. hingga saat ini Arman mempunyai 5 karyawan dan usahanya terus berkembang tanpa hambatan.

usaha kita : Penulis : Nur Mufidha Muliana (092203014)

DARI BATU JADI "SESUATU"
MALANG. Cobek merupakan salah satu alat penting dalam kegunaannya sebagai alat rumah tangga. Namun tahukah anda bahwa cobek kualitas terbaik datang dari Kota Malang? Ya, Ada dua produk unggulan di Desa Toyomarto ini yang sudah terkenal sampai keluar Malang. Diantaranya cobek dan lumpang dari batu. Produk ini dikenal karena bahan bakunya murni dari batu gunung bukan dari semen. Batu gunung dipakai sebagai bahan baku karena batu gunung ini sangat melimpah di desa Toyomarto. Batu gunung mudah didapat karena daerah ini dikenal sebagai tempat penambangan batu, sirtu dan pasir.
Sunaryo (52), adalah salah satu pengrajin cobek batu ini. Dengan cara manual yaitu ditatah, ia mampu menghasilkan kualitas cobek terbaik tanpa tipuan campuran lain. “biasanya yang nakal ya di kasih semen, tapi ngakunya dari batu”, ujarnya. Meski terkadang seperti terasa sepi pasaran, namun Sunaryo tetap terus memproduksi tanpa mengenal lelah. Kegigihannya membawa hasil. Setelah lebih dari 20 tahun menekuni pekerjaannya, cobek khas malang semakin terkenal dan dicari wisatawan bahkan dijadikan oleh-oleh khas Kota Malang.
Sampai saat ini pengrajin cobek ini kewalahan menerima order. Mengingat permintaan cukup besar akan tetapi karena pengerjaan cobek ini hanya menggunakan tenaga manusia maka hasil atau volume produksi tidak bisa ditingkatkan, Mengingat kemampuan pengrajin untuk menghasilkan cobek per hari sangat terbatas.
Dan yang terjadi sampai saat ini adalah tidak semua orang mampu memproduksi cobek. Anggapan pekerjaan ini adalah pekerjaan kasar menjadikan tidak semua orang mau bekerja di sektor ini. Padahal dari segi penghasilan kegiatan tidak kalah dengan pekerjaan dari sektor lain. Omsetnya mencapai jutaan rupiah per-bulan. Namun tentu peran pemerintah kota setempat sangat diharapkan agar penjualan cobek tersebut tidak stagnan dan terus berkembang.

usaha kita : Penulis : Nur Mufidha Muliana (092203014)

JEPARA, KOTA UKIR SEPANJANG MASA

 JEPARA. Karya seni memang akan selalu menjadi daya tarik tersendiri bagai seluruh lapisan masyarakat. Terlebih jika karya seni tersebut sangat unik dan sudah menjadi citra suatu daerah. Ya, sebut saja Kota Jepara. Kota yang dijuluki Kota Ukir ini menjadikan kesenian sebagai salah satu penghasilan yang sangat menjanjikan. Wiji (40), warga asli desa Mulyoharjo, jepara, ini misalnya. Ia menumpukan hidupnya dengan cara menjual ukiran khas Jepara dengan patokan harga yang bervariasi.
Meski hampir seluruh jalanan di desa Mulyoharjo ini membuka bisnis ukiran, namun persaingan mereka tidaklah mematikan usaha satu sama lain. Pasar yang ditujupun berbeda-beda. Bahkan pemasaran ukiran jepara ini menembus pasar globlal. “kita bisa ekspor sampai ke eropa”, ujarnya sambil mengukir sebuah patung. Omset merekapun tidak main-main, bisa mencapai puluhan juta per-bulan jika sedang ramai pesanan.
Kayu yang dijadikan bahan baku pun bermacam-macam. Dari kayu Mahoni, Meh atau Trembesi, sampai kayu jati yang diyakini memiliki kualitas terbaik. Meski terkadang harga per-barang tidak murah, namun nilai-nilai kesenian itulah yang menjadikannya sebagai benda istimewa yang patut dihargai dengan nilai rupiah tinggi.
Produk pengrajinpun bervariasi. Dari mulai perabotan rumah tangga seperti meja, kursi, almari, etalase, pajangan dinding sampai patung-patung segala macam hewan. Dari benda-benda kecil seperti asbak, tempat tissue sampai gebyok yang ukurannya mencapai 3 meter lebih. Semua adalah karya seni asli masyarakat Jepara yang telah terkenal kerajinan kayunya sejak abad 18. “Reputasi kami telah mendunia jauh sebelum Indonesia merdeka”, tambah Wiji bangga.
Ya, beberapa daerah lain memang punya seni kerajinan ukiran. Namun Kota Jepara punya khas ukiran dan bahkan menjadi trendsetter bagi pengrajin kayu daerah lain. Semua itu dapat terjaga karena pengrajin di Jepara selalu mempertahankan kepercayaan pelanggan dengan pelayanan memuaskan. Selain sebagai sebuah produk budaya hasil karya masyarakat lokal, ia juga merupakan karya seni yang bernilai estetik tinggi. Tak berlebihan jika Jepara mendapat gelar sebagai The World Carving Center.
Kepiawaian mengukir pada media kayu ini dipercaya didapat dari turun-temurun. Namun seiring kemajuan zaman dan terpaan globalisasi yang mengkhawatirkan, hampir di berbagai tempat di kota jepara membuka kursus ukir terbuka untuk umum. Tujuannya agar pengrajin ukir khas jepara tidak berhenti pada satu generasi saja. Salah satu lembaga non-formal untuk kursus ukir itu adalah Sekolah Ukir yang berlokasi di Pekeng, Tahunan. Selain itu terdapat pula Pusat Pelatihan Keterampilan Ukir Kayu Fedep Jepara (PPKUFJ) yang terletak di Desa Sukodono, Kecamatan Tahunan.
Baik Sekolah Ukir di Pekeng, maupun PPKUFJ sama-sama menyelenggarakan pendidikan selama setahun. Sembilan bulan teori dan praktik di kelas, dan tiga bulan on the job training atau magang di perusahaan-perusahaan mebel. Pendidikan difokuskan pada keterampilan praktis.


Usaha Kita : Penulis : Akbar Fahmi Leo Listyanta (09220324)


JERSEY AHE

Malang - Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Malang mayoritas adalah pemuda-pemudi yang bisa dikatakan masih duduk di bangku universitas. Saat ini di Kota Malang terdapat ribuan pelaku.
Dilihat dari masyarakat yang sangat banyak meminati olahraga sepak bola dan menyukai tim-tim sepak bola dalam negeri maupun luar negeri, maka para penggemar sepak bola ingin memiliki merchandise-merchandise tim kesukaannya. Dengan begitu, mereka ingin menggunakan seperti yang digunakan oleh para punggawa tim idolanya.
Grinda pemilik usaha yang masih duduk di bangku kuliah ini awalnya ingin mencoba bisnis merchandise. Dia mengaku bahwa menjalani usaha berjualan merchandise sepak bola tidaklah mudah seperti yang dibayangkannya. Dari awal sampai sekarang pun grinda masih menemui pasang-surutnya usaha ini. Namun, setelah bertahap pelanggan pun mulai banyak yang berdatangan untuk membeli dan memesan merchandise yang diinginkan.
Bagi para bloggers yang berminat atau ingin mempunyai merchandise sesuai yang diinginkan dapat membelinya dengan harga yang bersahabat sesuai dengan kualitasnya. Bila anda ingin memesan jersey atau merchandise langsung saja menghubungi nomer ini : 081615866668/08970335012 atau bisa invite PIN BB : 327A8EAB/288D1557. Harga merchandise yang dijual mulai dari 80-200ribuan.