Kamis, 08 November 2012

Usaha Kita: Penulis : Bayu Satrio Purnomo (09220306)





Suyatin, Pedagang Tahu Kikil dan Bakso yang Meraih Kesuksesan
            Terkadang kita ingin kesuksesan begitu mudah berada dihadapan kita, seperti mudahnya saat membalikkan telapak tangan. Tetapi kenyataannya, kegagalan selalu datang silih beganti dan kita selalu mengeluh akan nasib kita yang selalu buruk. Tak jarang dari sebagian orang hanya sekedar memimpikan  kesuksesan yang dibicarakan.
       Namun berbeda dengan Bpk. Suyatin, semangat untuk meraih kesuksesan terus beliau perjuangkan. Kesuksesan yang didapatkannya, bukan karena keburuntungan, namun karena factor kegigihan serta keuletan dalam menjalankan usahanya.
AWAL MENUJU SUKSES
           Berawal dari pengalaman tersebut, Suyatin mengalihkan profesinya dengan usaha tahu kikil dan Bakso. Tahun 1992 Nasib berbuah manis pada Suyatin, berkat kesabaran dan keuletan selama jualan bakso dan mengganti jualannya dengan tahu dan kikil, Suyatin menggantikan Kadiran yang sama-sama  berjualan tahu dan kikil di Brak atau depan Rumah Sakit Dharma Husada.
          Berkembangnya usaha tahu dan kikil tersebut dan ramainya konsumen yang membeli, membuat pemilik toko bangunan gerah. Maklum saat itu Suyatin manggrok dihalaman toko tersebut. karena merasa di peringatkan oleh pemilik toko, tahun 2002 Suyatin pindah jualan di trotoar sebelah toko bangunan.
            Omset yang kini dikantonginya mencapai  2 juta perhari. Dengan hasil tersebut, Suyatin bisa mensekolahkan  ke 3 anaknya. yang penting anak –anaknya harus sekolah sampai jenjang yang lebih tinggi, jangan sampai kayak ayahnya yang hanya putus sekolah karena tak ada biaya.

RESEP TETAP SAMA


            Inilah kunci kesuksesan dari usaha Suyatin. Dari dulu sampai sekarang, cita rasa tahu kiki dan Bakso tetap sama. Kikil yang diperoleh berdasarkan kaki kaki sapi pilihan, tanpa ada campuran jerohan. Dengan 1 porsitahu kikil  seharga Rp 10.000 ,00, tidak menyerutkan pembeli tidak mau membeli. Namun sebaliknya pembeli semakin ramai. “Saya sudah langganan mulai dulu, dan sampai sekarang cita rasa tahu kikil tetap sama



 

MEMILIKI 4 PEGAWAI
           Saat ini, Suyatin memiliki 4 pegawai untuk mengelolah usahanya. Dimana pegawainya tersebut tak lain saudaranya dan keponakan – keponakan sendiri yang berasal dari Magetan juga.  Setiap hari pegawainya ke pasar, memotong kikilan sapi, membuat bumbu dan sorenya jualan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar