Kamis, 08 November 2012

Usaha Kita : Penulis : Nur Mufidha Muliana (09220314)


Sepatu Lukis Lahan Bisnis
Berangkat dari hobi melukis, Dika Sri Pandanari, 21, mampu menciptakan peluang bisnis menggiurkan. Lewat Meerkat Custom Shoes, galeri sepatu lukis yang didirikannya menjadi trend gaya bersepatu baru di kalangan muda. Meski berawal dari coba-coba, ia tidak menyangka hobinya dapat meraih omset penjualan hingga 100 pasang per bulan.
Awalnya Dika hanya coba-coba. Dengan berbekal keahlian melukis yang diturunkan dari ibunda, sepatu hasil lukisan Dika digemari teman-teman kuliah hingga beberapa toko sepatu memesan produk Dika dan siap memasarkan. Menurut survey yang ia lakukan, kebanyakan mahasiswi gemar bersepatu flat on yang nyaman di kaki, membuatnya semakin bergairah untuk berbisnis sepatu lukis dan memesan 400 pasang sepatu polos dari pabrik sepatu di Surabaya. “Setelah itu banyak yang minta model macam-macam,” Tambahnya.
Selain membuka galeri di jl.Bendungan Jatiluhur No.30, stand sepatu lukis juga digelar di Pasar Minggu jl. Ijen Kota Malang. Stand ini selalu ramai pengunjung dari usia sekolah sampai dewasa. Dengan asyik mereka memilih gambar di catalog yang tersedia untuk nantinya menjadi lukisan unik di sepatu pesanannya. Dengan menawarkan bermacam-macam lukisan, dari selera anak-anak hingga dewasa, seperti tokoh SpongeBob Squarepants, Harry Potter hingga gambar abstrack, pelanggan dimanjakan dengan keleluasaan menentukan lukisan sesuai selera.
Secara signifikan omset meroket dari 6 pasang menjadi 100 pasang per bulan. Tentu hal ini tidak serta merta mudah dicapai. Ditengah usahanya ia pernah merasa pesimis, namun karena dukungan ibunda Ariyati Ekasari, 45, dan ayahanda Eko Srilaksono, 51, ia kembali bergairah untuk terus berbisnis sepatu lukis.
Awalnya ia menggunakan cat minyak, namun banyak kekurangan pada kualitas gambar sehingga ia beralih menggunakan cat akrilik. Dirasa belum sempurna, ia beralih menggunakan cat akrilik waterbass dan menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan keinginan. Dengan modal lebih kurang 100ribu per pasang, harga jual sebesar 125ribu rupiah per pasang mampu meraup keuntungan jutaan rupiah.
Harga yang ditawarkan merupakan harga standard, bahkan termasuk murah. Menurut Min Herawati, 43, salah satu pelanggan, sepatu lukis cocok untuk anak-anak dan harganya pun terjangkau. Ibu tiga anak ini sengaja membelikan sepatu lukis sesuai dengan gambar kegemaran anaknya sehingga imajinasi anak menjadi tidak terbatas. “Kreatif, cerah, dan gambarnya lucu-lucu, aku senang,” ujar Alivia, 11, putri Min Herawati yang berrekolah di SDN 1 Kauman tersebut.
Menurut Eko, ayah Dika, pelayananlah yang membuat pelanggan enggan berpaling ke toko sepatu lukis lain yang kian menjamur. Eko selalu memberi pelayanan memuaskan seperti ongkos kirim gratis, souvenir kejutan hingga garansi selama-lamanya, berlaku untuk lukisan maupun sepatunya. “Istilahnya garansi sakkatoke, Mbak,” ujarnya sambil tertawa.
Usaha ini juga telah bergabung dengan UKM Dinas Koperasi oleh pemerintah yang mewadahi dalam bentuk pameran, e-bisnis, pelatihan pembukuan dan lain-lain. Lewat pameran di Malang Town Square, tawaran untuk menjadi agen dari Bali, Samarinda dan Medan pun pernah ia dapat. Namun karena kapasitas produksi yang belum memadai, tawaran tersebut belum diterima. Meski begitu Eko dan Dika ingin terus mengembangkan usahanya, tidak hanya sepatu yang menjadi media lukis, tetapi sandal, topi dan tas juga menjadi target inovasi selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar